“Merdeka dari Stunting” Kolaborasi PLN – Pemko Pontianak, 80 Paket Gizi Cegah Stunting Diserahkan

KANALKALIMANTAN.COM, PONTIANAK – Memperingati Hari Kemerdekaan Ke-80 Republik Indonesia, PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Pontianak berkolaborasi dengan Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (UPT Puskesmas) Khatulistiwa menggelar kegiatan sosial bertajuk “Merdeka dari Stunting, Sehatkan Generasi Emas Indonesia”, Rabu (13/8/2025) di aula kantor Kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat.

Kegiatan ini diprakarsai tim YBM PLN dan Srikandi PLN UPT Pontianak sebagai bagian dari perwujudan komitmen sosial perusahaan, yang sekaligus menjadi rangkaian acara dalam Semarak Kemerdekaan Republik Indonesia.

Acara tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Pontianak, H Bahasan SH, Camat Pontianak Utara Indrawan Tauhid SSTP MSi, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak, Rifka, Lurah Batu Layang, Teguh Setiawan, Kepala Puskesmas Khatulistiwa, Hakimah, Putri Ayu Acik Kusuma dan Imtiyaz Ammariza dari perwakilan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Kalbar, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Batu Layang, serta Ketua TP PKK Kecamatan Pontianak Utara, dan Kelurahan Batu Layang.

Baca juga: 75 Tahun Kabupaten Banjar, Banjar Rakat Hidup Barakat

Wakil Wali Kota Pontianak, H Bahasan SH menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaborasi program ini dan harapannya ke depan kerjasama antara PLN UPT Pontianak dan Pemerintah Kota Pontianak dalam melaksanakan program penanggulangan stunting yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Dengan adanya kolaborasi ini, upaya pencegahan stunting di Kota Pontianak dapat semakin dioptimalkan, mengingat wilayah kita memiliki potensi dan akses yang baik untuk mendukung pelaksanaan berbagai program,” ujar Bahasan.

Wakil Wali Kota Pontianak, H Bahasan SH mengapresiasi langkah konkret PLN dalam kontribusi program penanggulangan stunting yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Kecamatan Pontianak Utara. Foto: pln

Kolaborasi ini bertujuan mendukung percepatan penurunan angka stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Khatulistiwa dengan fokus pada peningkatan ketahanan pangan dan kualitas gizi. Program ini menargetkan lima pilar utama, termasuk peningkatan ketersediaan dan mutu gizi bagi anak-anak dari Kelurahan Batu Layang.

Baca juga: Harusnya Panen, Padi Petani di Palam Malah Terendam, Tikus Mengintai

Sebanyak 80 paket bantuan gizi disalurkan kepada masyarakat penerima manfaat. Paket tersebut berisi bahan pangan bergizi seperti beras, telur, minyak goreng, tepung, dan kacang hijau, yang diharapkan dapat menjadi starter pemenuhan gizi untuk anak-anak dan ibu hamil.

Riko Ramadhano Budiawan, General Manager PLN UIP3B Kalimantan, menegaskan bahwa PLN berupaya tidak hanya menjaga pasokan listrik tetap andal, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Dia menilai bahwa upaya pencegahan stunting merupakan langkah strategis untuk menyiapkan generasi emas Indonesia yang sehat dan kuat, sejalan dengan semangat kemerdekaan.

“PLN tidak hanya berkomitmen menjaga keandalan listrik, tetapi juga ingin hadir membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Melalui kolaborasi pencegahan stunting antara YBM PLN, Srikandi PLN dan Pemerintah Kota Pontianak ini, kami berharap dapat mendukung lahirnya generasi emas Indonesia yang sehat, kuat, dan berkualitas,” ujar Riko.

Semangat kemerdekaan menjadi pengingat bagi semua bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika anak-anak bangsa terbebas dari stunting dan mampu tumbuh dengan optimal.

Baca juga: Kongres Ke-VI Aliansi BEM se Kalsel di IAID Martapura

Manager PLN UPT Pontianak, Darul Irfan, menyampaikan harapan pada kegiatan ini sebagai wujud nyata upaya PLN turut mendukung kesejahteraan kondisi sosial dan kesehatan masyarakat di Indonesia, terlebih bagi generasi muda bangsa.

“PLN siap mendukung segala upaya untuk menurunkan angka stunting demi masa depan generasi bangsa. Pada momentum kemerdekaan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk benar-benar merdeka dari stunting. Selain memberikan paket gizi, kami juga menghadirkan tim (AIMI)  Kalimantan Barat sebagai narasumber untuk memberikan edukasi pencegahan stunting kepada para orang tua,” jelas Darul.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program Srikandi Movement, yaitu Srikandi Peduli Kesehatan Ibu dan Anak, yang menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin kedua mengakhiri kelaparan.

Champion Srikandi PLN UIP3B Kalimantan, Endah Trianingtiyas, menyampaikan bahwa Srikandi PLN berkomitmen tidak hanya di sektor kelistrikan, tetapi juga peduli terhadap kesehatan ibu dan anak.

Baca juga: Bumbu Dapur Desaku Balado dan Kari Sempat Kosong di Pasar Martapura

“Pencegahan stunting adalah investasi penting bagi lahirnya generasi emas Indonesia yang sehat dan kuat. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak, agar mereka dapat meraih masa depan yang lebih baik,” ujar Endah.

Melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR), program ini juga menjadi bentuk penerapan nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan kesehatan generasi mendatang.

Selain kegiatan sosial, PLN juga turut mengedukasi masyarakat tentang bahaya bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik, khususnya yang menggunakan kawat, karena sangat membahayakan keselamatan diri dan lingkungan.

PLN berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat, khususnya di Kota Pontianak, untuk benar-benar “Merdeka dari Stunting”, demi mewujudkan generasi muda yang sehat, kuat, dan berkualitas. (Kanalkalimantan.com/adv)

Reporter: adv
Editor: kk

Artikel “Merdeka dari Stunting” Kolaborasi PLN – Pemko Pontianak, 80 Paket Gizi Cegah Stunting Diserahkan pertama kali tampil pada Kanal Kalimantan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari Kowal: Sejarah dan 12 Tokoh Angkatan Laut Perempuan Pertama di Indonesia

Gebyar Kesenian Jawa di GOR Rudy Resnawan, Ini Kata Wali Kota Aditya

Pameran Lukisan Tunggal di Mess L, “Jejak” 40 Karya Muslim Anang Abdullah Empat Dekade